IBX5980432E7F390 RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA KANTOR XXXXXXXXX - Belajar Ilmiah

RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA KANTOR XXXXXXXXX


BAB I
PENDAHULUAN
1.
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  sangat pesat, apalagi informasi sekarang sangat cepat menyebar ke penjuru dunia. Sejalan dengan hal tersebut permasalahan yang kita hadapi juga semakin  kompleks yaitu pada bidang sehari-hari. Dengan kenyataan itu kita dituntut untuk  menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan  teknologi serta kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam memberi informasi  sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita akan mendapat hasil yang optimal.  Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi komputer. Data yang berukuran besar jika dikerjakan secara manual membutuhkan tenaga lebih dari satu orang, maka dengan perlengkapan komputer data tersebut dapat ditangani oleh satu orang saja, dan juga dengan penggunaan komputer akan lebih cepat dalam penyelesaiannya. Dengan kemudahan fasilitas yang diberikan komputer akan mempermudah dalam pembuatan dan penyampaian informasi  kepada orang yang membutuhkan.
Dalam suatu perusahaan atau organisasi, data dan informasi adalah suatu hal yang penting untuk melakukan suatu proses bisnis. Data yang valid adalah suatu modal bagi terciptanya sebuah informasi yang sangat berguna bagi kelangsungan sebuah kinerja perusahaan. Nilai data dalam sebuah perusahaan atau organisasi bisa menjadi sangat mahal bila data tersebut sangat diperlukan.
CV Putra Sakti Perkasa adalah suatu badan usaha di Jakarta yang bergerak di bidang usaha perakitan barang elektronik dan impor barang. Bisnis utama mereka adalah pembelian suku cadang peralatan kipas angin dari Cina, kemudian melakukan perakitan di Indonesia, kemudian memasarkan produk jadi ke pasar Indonesia. Walaupun demikian, proses pencatatan persediaan material hingga proses perakitan masih dilakukan secara manual, yaitu dengan mengisi form-form sederhana dan dicatat dalam sebuah buku. Sistem pembukuan keuangan juga dilakukan secara sederhana, dan menggunakan spreadsheet sebagai alat bantu. 
1.2. Masalah
Pada saat ini, setelah penulis melakukan penelitian pada sistem yang sudah ada atau yang sedang berjalan, maka permasalahan yang sering terjadi dalam proses pencatatan persediaan barang pada CV Putra Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :
a. Terjadinya kesalahan pencatatan data sehingga informasi yang didapat tidak akurat
b. Pembuatan laporan yang masih secara manual sehingga lama dalam penyajian laporan dan pengambilan keputusan oleh pimpinan.
c. Masih manualnya penyimpanan data sehingga menemui kesulitan jika sewaktu-waktu diperlukan
Dari hambatan / masalah di atas maka perlu dicari jalan keluarnya. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk memperbaiki sistem manual yang sedang berjalan saat ini. Diharapkan dengan adanya sistem informasi yang baru ini, maka semua kegiatan pencatatan persediaan barang CV Putra Sakti Perkasa dapat berjalan lebih baik. Alasan lain dilakukannya penggunaan komputer adalah semakin ketatnya persaingan dan perkembangan yang cepat, sehingga diharapkan perusahaan / instansi dapat bergerak lebih cepat dalam segala hal untuk membantu kelancaran sistem yang sedang berjalan.
1.3. Tujuan Penulisan
Selain sebagai salah satu syarat untuk memperoleh persetujuan untuk melaksanakan skripsi pada Universitas Mercubuana, penulisan proposal ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi CV Putra sakti Perkasa, dan memberikan sebuah pemecahan masalah dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu manajemen sistem informasi yang selama ini penulis pelajari.
1.4. Batasan Permasalahan
Sistem informasi yang dibuat hanya akan meliputi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan proses pencatatan persediaan barang secara langsung seperti pencatatan jenis barang material, pencatatan jenis barang produk jadi, pencatatan pemakaian material, dan beberapa kegiatan lainnya. Sistem yang dibuat tidak akan meliputi fungsi pembukuan seperti perhitungan harga pokok barang, nilai penyusutan barang, dan fungsi-fungsi akuntasi lainnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Berorientasi Obyek
Sebelumnya mari kita definisikan dulu pengertian obyek. Obyek adalah “benda” secara fisik atau konseptual, yang dapat kita temui di sekeliling kita. Obyek adalah riil. Contoh obyek adalah orang, hardware, software, dokumen dan lain-lain. Setiap obyek mempunyai dua ciri, yaitu atribut (property atau data) yang menjadi ciri khas dari suatu obyek (what they have) dan method (behavior/function), yaitu apa yang dapat dilakukan oleh obyek (what they do).
Berrientasi Obyek (object oriented) berarti permasalahan didefinisikan melalui istilah dari obyek yang mengkapsulasi data (atribut) dan perilaku (behavior), yaitu melalui paradigma/pendekatan obyek. Selain object, ada beberapa istilah yang akan membantu untuk memahami pengertian kita dalam skripsi ini:
Class, yaitu kumpulan obyek yang sejenis. Secara lebih lugas obyek adalah instant dari sebuah class, atau dengan pengertian lain dengan class kita menggambarkan property dan behavior dari tipe obyek.
Inheritance, adalah penurunan atribut atau method dari suatu obyek class ke obyek class lainnya.
Polymorphisme, berasal dari bahasa Yunani yang berarti banyak bentuk.
Dalam konsep ini memungkinkan digunakannya suatu interface yang sama untuk memerintah suatu obyek untuk melakukan suatu aksi  atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama tetapi secara proses berbeda. Secara sederhana bisa juga disebut : satu interface, banyak aksi.
Metodologi adalah cara sistematis untuk mengerjakan pekerjaan analisis dan desain. Metodologi berorientasi obyek adalah metode penyelesaian masalah dengan menggunakan pendekatan berorientasi obyek. Metodologi berorientasi obyek pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1970 dan terus berkelanjutan dikembangkan sampai saat ini. Pada tahun 1994 ada 72 lebih metode object 
oriented. Dengan berkembang pesatnya metode ini maka masyarakat object oriented menyadari perlunya standarisasi.
2.2. Unified Modeling Language
Pada Oktober 1994 Dr. James Rumbaugh yang mengembangkan Object Modelling Technique (OMT) bergabung dengan perusahaan Rational Software. Sebelumnya juga bergabung Grady Booch yang mengembangkan Object Modelling Design (OOD). Duet mereka pada Oktober 1995 menghasilkan Unified Method versi 0.8, yang menjadi cikal bakal dari UML (Unified Modelling language) sebagai bahasa pemodelan standar untuk aplikasi object oriented.
Pada tahun 2002 lahir UML versi 2.0 dengan penambahan dan penggantian diagram menjadi 13 buah diagram. Diagram-diagram ini terbagi menjadi 3 kategori :
Structural diagrams : menggambarkan elemen dari spesifikasi yang mengabaikan waktu. Terdiri dari : Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram, Composite Structure Diagram dan Package Diagram.
Behavior diagram : menggambarkan ciri-ciri behavior/method/function dari sebuah system atau business process. Terdiri dari : Use Case Diagram, Activity Diagram dan State Machine Diagram.
Interaction diagram : bagian dari behavior diagram yang menggambarkan object interactions. Terdiri dari : Communication Diagram, Interaction Overview Diagram, Sequence Diagram dan Timing Diagram.
Karena UML sangat fleksibel, ada juga cara melihat diagram UML berdasar kategori berikut :
Static Diagram : menunjukkan segi static dari system. Kategori ini sama dengan structural diagram.
Dynamic Diagram : menunjukkan bagaimana system berkembang setiap waktu. Meliputi state-machine diagram dan timing diagram.
Functional Diagram : menunjukkan detail dari perilaku (behavior) dan algoritma bagaimana system memenuhi perilaku yang diinginkannya. Kategori ini termasuk use case, interaction dan activity diagram.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi menerima masukan data, instruksi dan mengolah data tersebut sesuai dengan perintah untuk mengeluarkan hasilnya. Ini merupakan sebagian dari peristiwa yang terjadi pada sistem informasi. Sistem informasi itu sendiri mempunyai sub-sub yaitu sistem dan informasi.
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam mengambil keputusan. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertmukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (Jogianto, 1997 : 36)
Definisi ini pada dasarnya menekankan bahwa informasi merupakan alat untuk mengurangi ketidakpastian yang akan senantiasa dihadapi oleh seorang manager yang memimpin organisasi atau perusahaan.
Pengertian Sistem
Dalam sebuah sistem terdapat dua pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan pada komponen (elemen). Yang dimaksud pendekatan sistem dengan menekankan pada prosedur yaitu :
Sistem adalah suatu jaringan dari kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekankan pada urutan-uturan operasi.
Prosedur yaitu suatu urutan-urutan operasi klerikan atau tulis menulis yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang ada. Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada elemen yaitu elemen-elemen atau komponen-komponen atau bagian-bagian dari suatu sistem dapat berupa subsistem. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah himpunan atau group dari elemen atau komponen yang berhubungan atau saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling terkait yang beroperasi untuk mencapai sasaran dan maksud. Berarti, sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena mempunyai satu maksud dan tujuan atau sasaran.
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Menggambarkan seuatu kejadian-kejadian atau event dan kesatuan kenyataan (fact dan entity) serta digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Model data sistem yaitu masukan, pengolahan dan keluaran adalah cocok bagi kasus pengolahan sistem informasi yang paling sederhana dimana semua masukan tiba pada saat yang bersamaan.
2.4. Konsep Dasar Sistem Inventori
Sistem inventori adalah sistem yang mengelola suatu kegiatan transaksi-transaksi keluar masuknya barang. Manfaat dari sistem inventori adalah :
1. Menjaga agar persediaan di gudang selalu mencukupi
2. Meminimumkan biaya pemesanan dan biaya pengadaan persediaan barang
Pada dasarnya laporan inventori dimaksudkan untuk mengajukan informasi mengenai keadaan atau kondisi stock yang ada pada saat itu, yang akan digunakan oleh pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan di dalam pengambilan keputusan.
Selain itu laporan inventori bertujuan untuk mendapatkan kualitas suatu informasi antara lain :
Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila suatu informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, informasi demikian tidak ada gunanya betapa kualitas terpenuhi. Dalam pertimbangan relevansi suatu informasi, perhatian akan difokuskan pada kebutuhan pemakai dan bukan kebutuhan pihak tertentu.
Dapat dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk atau istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakainya.
Netral
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dari pihak tertentu.
Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya keputusan tersebut.
Akurat
Informasi harus akurat, harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan jelas maksudnya. Informasi harus akurat dari banyaknya kemungkinan terjadi gangguan dan penyimpangan dan dapat merubah bahkan merusak informasi tersebut.



BAB III
RINCIAN SOLUSI

3.1. Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang yang telah dibahas pada bab 1 adalah sebagai berikut:
1. CV Putra Sakti Perkasa sering mengalami ketidakcocokan antara hasil akhir pencatatan persediaan barang dengan kondisi aktual persediaan.
2. Terjadi kesalahan perencanaan berupa ketimpangan jumlah material yang dibutuhkan untuk produksi yang diakibatkan ketidakakuratan informasi yang ada.
3.2. Sistem Usulan
Usulan sebagai bentuk pemecahan masalah diatas adalah dengan pembuatan sebuah sistem informasi berbasis website dengan menggunakan prinsip-prinsip pengembangan aplikasi berorientasi obyek. 
3.3. Tujuan dan Manfaat  Sistem Usulan
Tujuan utama pengembangan sistem informasi tersebut adalah untuk dapat mengambil kesimpulan mengenai penyelesaian rumusan masalah yang dibuat dengan prinsip-prinsip pengembangan sistem informasi yang digunakan penulis.
Manfaat yang hendak diperoleh dengan mengembangkan sistem usulan tersebut bagi CV Putra Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan akurasi pencatatan persediaan barang sehingga memperkecil kerugian akibat kesalahan hitung.
b. Mempermudah proses pengolahan data sehingga dapat cepat membuat laporan-laporan dengan hasil yang akurat.
c. Mengurangi resiko kesalahan yang terjadi pada sistem lama. 
3.4. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Dalam setiap proses pengembangan sebuah aplikasi, ada dua komponen penting yang selalu dibutuhkan yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Kedua komponen ini, satu dan lainnya saling menunjang sehingga membentuk sebuah sistem. Semua perangkat keras dan perangkat lunak yang dipakai dalam pengembangan sistem informasi ini dapat digunakan dan berjalan dengan baik. Namun, tidak menutup kemungkinan ada perangkat keras atau perangkat lunak yang lebih baik yang dapat digunakan sebagai pengganti untuk membuat aplikasi ini menjadi semakin lebih baik.
Berikut ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang direncanakan untuk digunakan dalam proses pembuatan sistem informasi inventory:
Bahasa Pemrograman : PHP 5.0
Aplikasi Web Server : Apache HTTP Server 2.0
Database: MySQL 5.0
Sistem Operasi : Windows XP Professional
Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang digunakan baik dalam proses pembuatan dan pengimplementasi program adalah sebagai berikut:
Processor Intel Pentium Mobile CPU 1.6 GHz
Memory 1 GB Ram
Harddisk 80 GB

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Metode Waterfall
Metode pengembangan sistem air terjun (waterfal) adalah sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Metode ini dipilih oleh penulis karena merupakan metode yang paling cocok dalam ruang lingkup penelitian atau penulisan skripsi.
Berikut ini adalah pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam mengambil keputusan untuk menggunakan metode waterfall:
1. Anggota tim yang terlibat dalam pengembangan hanya berjumlah satu orang.
2. Tidak ada proses iterasi siklus pengembangan.
3. Perubahan kebutuhan minimal, karena telah dilakukan pembatasan ruang lingkup.
4.2. Tahapan Metode Penelitian
Tahapan yang ada dalam metode waterfall dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Analisa Sistem
Dalam tahapan ini, penulis akan melakukan analisa proses bisnis CV Putra Sakti Perkasa dengan melakukan observasi dan pengumpulan data-data sebagai contoh.
2. Desain Sistem
Dalam tahapan desain sistem, penulis akan membuat sebuah desain meliputi desain basis-data, desain tampilan, dan desain sistem berdasarkan hasil analisa pada tahap pertama.
3. Implementasi Sistem
Di tahapan implementasi sistem, penulis mulai melakukan penulisan kode sistem menggunakan bahasa pemrograman sesuai dengan spesifikasi yang telah diusulkan.

4. Operation Sistem
Pada tahap terakhir, penulis akan melakukan uji sistem dan melakukan proses instalasi kepada CV Putra Sakti Perkasa, dan melakukan evalusasi terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB V
JADWAL PELAKSANAN 

5.1. Rencana Jadwal Penelitian
Jadwal pembuatan skripsi direncanakan akan dimulai 60 hari kerja mulai dari tanggal 3 Mei 2010 sampai dengan 30 Juli 2010. Berikut ini adalah tabel susunan kegiatan yang akan dilaksanakan selama skripsi:












Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA KANTOR XXXXXXXXX"

Posting Komentar