IBX5980432E7F390 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA - Belajar Ilmiah

PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA

Pengertian Manajemen Kinerja

Untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, maka terlebih dahulu harus diketahui definisi manajemen kinerja itu sendiri. Menurut pendapat Baryy Cushway ( 2002, p87 ) definisi manajemen kinerja adalah : Suatu proses manajemen yang diarancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan korporasi dapat bertemu. Ada asumsi yang perlu digaris bawahi, yaitu jika seseorang merasa puas karena tujuannya tercapai dan tercapai danpada saat yang bersamaan ikut serta dalam pencapaian organisasi, maka dia akan benar-benar termotivasi dan akan mendapatkan kepuasan yang lebih besar. Asumsi inijuga merupakan inti dari manajemen sumber daya manusia ( MSDM ).

Pengertian penilaian kinerja karyawan

Penilaian  kinerja  menurut  Dessler  dalam  bukunya  ”Manajemen  Sumber  Daya Manusia” ( 2004,p2 ), mengatakan bahwa menilai kinerja adalah kegiatan membandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar-standar yang telah ditetapkan.

Penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai prosedur apa saja yang meliputi:

1.Penetapan standar kinerja

2.Penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar - standar yang telah ditetapkan

3.Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi

Ada beberapa alasan untuk menilai kinerja :

a.Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi, dan penetapan gaji karyawan

b.Penilaian  memberi  suatu  peluang  bagi  manajer,  dan  bawahan  untuk  meninjau perilaku yang berhubungan dengan kinerja karyawan

Pada dasarnya penilaian kinerja merupakan evaluasi terhadap perilaku prestasi kerja, dan  potensi  pengembangan  yang  telah  dilakukan,  dan  merupakan  suatu  proses  dalam menentukan  nilai  keberhasilan  pelaksanaan  tugas  karyawan  serta  menjadi  pembanding antara realitas kerja dengan prestasi yang telah dicapai oleh karyawan.


Proses Manajemen Kinerja

Berdasarkan  pendapat  Cushway  (  2002,  p89-107)  ada  4  langkah  pokok  dalam pengenalan terhadap proses manajemen kinerja yang luas:

1.  Merencanakan kinerja : Seperti halnya mengenali proses- proses yang lain, pertama-tama kita harus jelas tentang alasan utama mengenalkan manajemen kinerja, juga harusmemiliki pandangan yang jelas tentang apa yang diharapkan akan diperoleh.   Harus   ada   komitmen   yang   kuat   dari   atasan   dalam memperkenalkan proses ini, karena tanpa adanya komitmen ini akan sulit untuk mendapatkan bantuan dari tingkatan yang lebih rendah, dan sumber yang tersedia untuk mencapai hasil akan tidak mencukupi.
Tahap berikutnya dalam merancang proses manajemen kinerja adalah menetapkan tujuan. Tujuan ini dikembangkan dari arah dan strategi organisasi secara keseluruhan dan dari pernyataan yang mengandung maksud dan tujuan organisasi yang akan diperbaiki secara bertahap dan mengalir kebawah sampai dalam bentuk target individual. Hal ini dikenal dengan nama pendekatan dari atas ke bawah. Alternatif nya adalah pendekatan dari bawah ke atas. Seperti namanya,  maka  prioritas  dan  target  ditentukan  oleh  organisasi  yang  lebih rendah. Dalam beberapa hal seperti tidak logis , karena bertentangan dengan teori, yaitu keberadaan suatu pekerjaan adalah untuk maksud tertentu dan maksud tersebut ditentukan oleh manajemen organisasi.Jika pertimbangan diberikan untuk penentuan target individual, maka harus diingat bahwa individu-individu tersebut mempunyai tujuan yang tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan saja. Sebenarnya prioritas mereka lebih pada hal-hal seperti prospek ada tidaknya promosi, upah, jati diri, cuti, gaya hidup, hubungannya dengan rekan sekerja dan atasan.

2.   Mengelola kinerja : Bila tujuan kinerja sudah ditetapkan, dan rencana tindakan telah disetujui, langkah berikutnya dalam proses manajemen kinerja adalah memastikan bahwa rencana tersebut dilaksanakan, dan hasil yang ditentukan dapat tercapai.

3.   Meninjau kinerja : Peninjauan kinerja merupakan bagian dari proses pengaturan kinerja. Namun, dengan melihat pertimbangan khusus yang dapat diterapkan pada aspek proses, maka akan lebih mudah dalam proses pemeriksaan sebagai bagian yang terpisah.

Penilaian kinerja, biasanya terjadi pada saat wawancara yang diadakan beberapa waktu antara karyawan dengan para manajernya. Seringkali hasil dari wawancara tersebut berpengaruh langsung pada pelatihan, dan pengembangan.

4.   Memberi imbalan : Imbalan kinerja merupakan bagian dari proses manajemen kinerja yang mencoba memberikan karyawan semacamimbalan atas pencapaian targetnya. Seringkali apa yang dicari oleh pekerja adalah pengakuan atas kinerja yang telah dilakukannya.hanya saja ketika uang yang menjadi ukuran, maka imbalan  kinerja  akan  menjadi  suatu  masalah  yang  rumit,  dan  penekanan masalah tersebut terdapat pada aspek finansial.


Tujuan penilaian kinerja karyawan

Gary  Dessler  mengatakan  bahwa  dalam  penilaian  kinerja  karyawan,  manajer melakukan penilaian yang terdiri :

1. Aktivitas kerja : Mengumpulkan informasi tentang pekerjaan aktual karyawan, data ini juga menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan oleh karyawan.

2. Perilaku : Seorang spesialis juga dapat mengumpulkan informasi tentang perilaku seseorang seperti tanggapan, dan komunikasi.

3. Standar  performa:  Karyawan  juga  harus  mengetahui  informasi  tentang  standar performa  pekerjaan  (  menyangkut  tingkat  kuantitas  atau  kualitas  dari  setiap pekerjaan). Manajer akan menggunakan standar tersebut untuk menempatkan karyawan pada posisi yang tepat dengan standar performa pekerjaannya.

4. Konteks pekerjaan : Informasi ini berisi tentang kondisi kerja secara fisik, jadwal kerja, organisasi, dan konteks sosial.

5. Kebutuhan akan sumber daya manusia : Merupakan sebuah informasi akan kebutuhan Sumber daya manusia dalam bekerja, seperti pengetahuan akan pekerjaan atau kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bekerja.

Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan setiap manajer harus dapat menentukan tujuan dari penilaian kinerja yang akan dilakukannya. Hal tersebut harus dilakukan agar manajer dapat mengetahui kinerja karyawan yang telah berjalan selama ini, dan agar tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Adapun  tujuan  perusahaan  melakukan  penilaian  kinerja  terhadap  karyawannya, yaitu:

1.Sebagai dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai promosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa yang akan diberikan.

2.Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan dapat sukses dalam pekerjaannya.

3.Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, sehingga dicapai tujuan perusahaan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

4.Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat, dan kebutuhan bawahannya.

5.Sebagai alat untuk melihat kelemahan karyawan di masa lalu, dan meningkatkan kemampuan-kemampuan karyawan selanjutnya.

6.Sebagai kriteria dalam menentukan seleksi, dan penempatan karyawan.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA"

Posting Komentar