IBX5980432E7F390 ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL TOYOTA - Belajar Ilmiah

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL TOYOTA

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Dalam dunia usaha sekarang ini tingkat persaingan antara industri- industri bisnis semakin tajam, tak terkecuali dengan perusahaan-perusahaan yang berada di Indonesia. Dengan semakin majunya teknologi dalam era globalisasi  ini,  setiap  perusahaan  berusaha  untuk  selalu  meningkatkan kualitas produksinya maupun manajemen pemasarannya dengan tujuan memaksimalkan keuntungan-keuntungan sesuai target yang diinginkan oleh setiap perusahaan. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis telah merambah ke semua sektor usaha (bisnis), sehingga kompetisi yang ada antara perusahaan semakin ketat. Perusahaan yang bergerak dalam dunia otomotif khususnya kendaraan roda empat, tidak lepas dari persaingan tersebut, dimana suatu perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi berbagai kendala yang timbul dalam mengelola bisnis usaha pemasarannya, juga untuk menjamin perusahaan yang bersangkutan supaya dapat beroperasi dengan manajemen yang efektif dan efisien.
Setiap perusahaan dapat meningkatkan penjualan produknya dengan menggunakan sistem pemasaran yang efektif, serta strategi-strategi yang khusus dalam meningkatkan pasar konsumen yang ada. Strategi pemasaran tersebut adalah Strategi tentang Marketing Mix yaitu Product (Produk), Price (Harga), Places (Distribusi) dan Promotion (Promosi). Pemasaran merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam perusahaan,  dimana  dengan  pemasaran  yang  tepat  dapat  menentukan
peningkatan penjualan dan posisi perusahaan (produk) di pasar. Penguasaan pangsa pasar sangat tergantung kepada kemampuan untuk memanfaatkan strategi pemasaran perusahaan seperti bagaimana mempromosikan suatu harga produk, bagaimana strategi harga dengan pesaing yang ada, bagaimana kebijakan promosinya, bagaimana proses distribusi yang tepat, bagaimana mengenal lingkungan pasar dan lain sebagainya.
Tingkat dan jenis kebutuhan serta keinginan konsumen itu dapat berbeda satu dengan yang lainnya, yang ini menyebabkan pilihan terhadap mobil Toyota, alasan pemilihan atau tujuan pemilihan dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membeli mobil Toyota pada setiap konsumen juga berbeda.
Oleh karena itu PT. Hadji Kalla menyediakan kebutuhan masyarakat dengan berbagai jenis tipe kendaraan roda empat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara lain mobil Toyota memiliki kualitas model yang cocok untuk keluarga, kualitas mesin yang awet serta cocok untuk digunakan oleh para remaja dan dewasa yang berjiwa muda, adapun tipe mobil. Toyota memiliki mesin yang berkualitas, hemat bahan bakar dan dapat digunakan untuk perjalanan dalam kota dan luar kota. Adapun pembagian klasifikasi mobil Toyota berdasarkan jenis mobilnya adalah sebagai berikut
1.  Jenis MPV (Multi Purpose Vehicle): Innova dan Avanza

2.  Jenis SUV (Sport Utility Vehicle): Rush dan Fortuner

3.  Jenis Medium Sedan: Vios dan Limo

4.  Jenis Premium Sedan: Corolla Altis dan Camry

5.  Jenis Kendaraan Niaga: Hillux dan Dyna

6.  Jenis City Car: Yaris dan Etios Valco (produk baru)


Untuk lebih meningkatkan penjualan mobil,maka pihak perusahaan PT.Hadji Kalla memperhatikan strategi bauran pemasaran dimana bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan tempat.
Tabel  1.1
Volume Penjualan Mobil Toyota tahun 2007-2011
Jenis

Kendaraan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Innova 185 128 137 152 227
Avanza 481 673 851 752 1107
Dyna 87 63 78 78 78
Vios 30 16 23 15 11
Camry 5 0 2 3 3
Corolla 9 4 15 4 9
Fortuner 57 34 55 59 95
Yaris 75 55 75 78 128
Hillux 53 57 54 75 113
Rush 93 130 183 195 289
Limo 11 52 61 9 0
Total 1086 1212 1534 1422 2053
Sumber : PT.Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Makassar

Dari tabel 1.1, yakni data penjualan mobil Toyota, khususnya dalam 5 tahun terakhir (tahun 2008-2012), Nampak bahwa penjualan mobil Toyota mengalami peningkatan dalam tahun 2008-2010. Dapat dilihat juga bahwa penjualan mobil khususnya mobil Toyota Yaris juga cenderung meningkat tiap tahunnya beserta dengan meningkatnya volume penjualan mobil.
Dapat  disimpulkan bahwa  Toyota  sangat diterima  oleh  konsumen Indonesia khususnya di Makassar. Selain kualitas yang baik, peningkatan penjualan ini tentunya disertai dengan strategi bauran pemasaran yang tepat agar lebih diterima oleh konsumen. Dengan citra yang baik serta kepercayaan terhadap perusahaan juga akan membuat konsumen terpikat untuk mengadakan pembelian ulang dan konsumen tidak akan beralih pada perusahaan   lain   yang   juga   menawarkan   produk yang   sejenis.   Bagi perusahaan hal ini akan mempermudah penentuan kebijaksanaan pemasaran yang tepat.
Dengan berpegang pada apa yang telah penulis utarakan di muka penulis akan membahas tentang : “Analisis Bauran Pemasaran Volume Penjualan Mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo di Makassar”.



1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  maka  permasalahan  yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apakah produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penjualan mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Makassar ?
2. Ke empat variabel tersebut, variabel manakah yang paling dominan berpengaruh  terhadap  peningkatan  penjualan  mobil  Toyota  pada  PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Makassar ?



1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1.  Untuk mengetahui pengaturan Promotional Mix dengan variabel terhadap Product (Produk), Price (Harga), Places (Distribusi), Promotion (Promosi) berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Makassar.


2.  Untuk mengetahui variabel  yang  dominan dari Marketing  Mix (bauran pemasaran) yang mempengaruhi peningkatan penjualan mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Makassar.



1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1.  Kegunaan teoritis, untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan serta  memperkaya  ilmu  pemasaran  pada  khususnya  dan  manajemen pada umumnya.
2. Kegunaan praktis, untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi pihak perusahaan tentang pengaruh Marketing Mix terhadap peningkatan penjualan mobil Toyota.
3. Sebagai bahan referensi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama mengenai Marketing Mix.



1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang  lingkup penelitian  ini  adalah menganalisis  variabel-variabel Marketing Mix mobil Toyota pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Sumoharjo Makassar berdasarkan pada uraian Kotler dan Keller (2009) dan implikasinya terhadap peningkatan penjualan. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen mobil Toyota yang berjumlah 100 orang dan berada di wilayah Makassar.


1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi selanjutnya maka penulis menguraikan ke dalam beberapa bab yang di dalamnya terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diperincikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini merupakan pendahuluan yang didalamnya mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini mencakup landasan teori yang didalamnya mencakup pengertian pemasaran, konsep pemasaran, pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix), peningkatan penjualan, penelitian terdahulu, kerangka pikir penelitian dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, yang terdiri dari lokasi dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian, uji validitas dan realibitas, dan metode analisis.
BAB IV :  HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini diuraikan tentang deskripsi objek penelitian, hasil analisis data, serta interpretasi hasil.
BAB V :   PENUTUP

Berisi tentang simpulan dari laporan penelitian yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, keterbatasan  penelitian,  serta  saran  bagi  pihak-pihak  yang


berkepentingan terhadap hasil penelitian maupun bagi penelitian selanjutnya.


BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran  dewasa  ini  mempunyai  peran  yang  sangat penting dalam dunia usaha, hal ini disebabkan karena pemasaran merupakan kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan proses penjualan demi mempertahankan kelangsungan  hidup  dan  perkembangan  perusahaan  untuk  masa  yang akan datang. Pemasaran merupakan seni menciptakan dan memuaskan pelanggan secara menguntungkan, pemasaran mengantarkan barang dan jasa  yang  tepat,  dan  harga  barang  yang  tepat  dan  komunikasi  serta promosi yang tepat.Pengertian pemasaran telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli dengan berbagai teori dan pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang mereka.
Adapun  definisi  pemasaran  menurut  Basu  Swastha  dan  Ibnu Sukotjo dalam Hendra Saputra (2008:12) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang  dapat  memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang  ada  maupun pembeli yang potensial. Dari definisi tersebut dapat diberikan gambaran bahwa pemasaran ditinjau sebagai suatu system kegiatan usaha dimana variabel-variabel kegiatan seperti merencanakan, menetukan harga, mempromosikan,  serta mendistribusikan barang  dan jasa adalah  saling
berhubungan dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen.

Selanjutnya menurut Kotler dan Amstrong (2000:7), Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari definisi diatas dapat digambarkan bahwa pemasaran merupakan  suatu proses pertukaran produk untuk memenuhi kebutuhan dan   keinginan   individu   atau   kelompok   dengan   cara   mengadakan hubungan dengan pihak lain, dan terdapat dua kepentingan dipertemukan dengan mengadakan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dalam hal ini pembeli berusaha memenuhi kebutuhannya dan penjual yang berusaha untuk mendapatkan laba.
Menurut Kotler dan Amstrong (2002: 14), Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.



2.1.2 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007:18), Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah manajemen yang menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan dan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing.


Untuk  mendukung  kegiatan  pemasaran  tersebut,  ada  5  konsep pemasaran, yaitu :
1. Konsep Produksi (The Production Concept)

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana dan murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal.
2. Konsep Produk (The Product Concept)

Konsep ini mengandung pengertian bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi, atau  inovatif.  Para  manajer  dalam  organisasi  ini  berfokus  pada membuat produk yang superior dan meningkatkannya sepanjang waktu.
3. Konsep penjualan (The Selling Concept)

Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif.
4. Konsep pemasaran (The Marketing Concept)

Kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pesaingnya. Dasar pemikiran dalam pemasaran yaitu: Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu menjadi tugas perusahaan, untuk memuaskan keinginan konsumen diperlukan program riset pemasaran agar dapat diketahui pola keinginan pembeli.



5. Konsep Pemasaran Holistik (The Holistic Marketing Concept)


Didasarkan pada pengembangan, perancangan, dan implementasi program pemasaran,  proses pemasaran, dan kegiatan-kegiatan pemasaran yang mengakui keluasan dan interdependensi mereka. Ada empat komponen dari pemasaran holistik yakni pemasaran hubungan, pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran yang bertanggung jawab sosial.




2.1.3. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2006:56), Bauran pemasaran (Marketing mix) merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Gambar 2.1
Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran


Tempat

Produk Saluran pemasaran

Keragaman produk

Pasar Sasaran

Cakupan pasar

Kualitas Pengelompokkan
Design Lokasi
Ciri Persediaan Nama Merek Transportasi Kemasan
Ukuran Harga Promosi
Pelayanan Daftar harga Promosi penjualan
Garansi Rabat/diskon Periklanan
Imbalan Potongan harga khusus Tenaga penjualan
Periode pembayaran Kehumasan/Public relation
Syarat kredit Pemasaran langsung
Sumber: Kotler dan Keller. (2009:hlm. 23)


2.1.3.1 Produk

Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan.Produk dapat berbentuk fisik maupun jasa dan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam. Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu. Manfaat- manfaat ini dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk.



2.1.3.2 Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal perusahaan dan faktor eksternal perusahaan.



2.1.3.3 Distribusi

Saluran disrtibusi menghubungkan produsen dengan pengguna akhir produk atau jasa, saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategi yang penting bagi para anggota organisasi atas saluran-saluran pesaingnya.Hal ini membawa pemikiran bahwa dalam penentuan saluran distribusi yang akan digunakan, maka perusahaan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a.  Sifat dan macam barang


b.  Kepercayaan kepada penyalur c.   Keadaan saingan
d.  Kemampuan perusahaan

Perusahaan dalam mendistribusikan hasil produknya, selain memperhatikan hal tersebut di atas, juga produsen perlu memperhatikan   tahapan-tahapan   saluran   yang   akan digunakan sesuai dengan barang yang dipasarkan. Terdapat berbagai macam cara  untuk  menyampaikan  produk-produk  yang  dipasarkan  untuk dapat sampai ditangan konsumen yang merupakan mata saluran distribusi, seperti :
a.  Zero-Level Channel (Direct Marketing Channel)

Melalui channel ini produsen menjual produknya langsung kepada konsumen.
b.  One-Level Channel

Produsen dalam menyampaikan produknya kepada konsumen menggunakan para pengecer seperti toko dan kios.
c.   Two-Level Channel

Produsen  dalam  menyalurkan  produknya  ke konsumen  melalui pedagang besar (distributor) yang akan menyalurkannya lagi kepada para pengecer.
d.  Three-Level Channel

Pada mata saluran distribusi ini produsen barang dalam menyampaikan produknya kepada konsumen melalui pedagang besar(distributor), dipemborong atau makelar serta pengecer.
Dari berbagai sumber tersebut di atas maka disimpulkan bahwa bauran saluran distribusi terdiri dari :


1. Saluran distribusi

Hal ini menyangkut cara penyebarann suatu produk untuk dapat sampai di tangan konsumen seperti zero-level atau three level channel.
2. Cakupan (coverage)

Hal ini merupakan cakupan wilayah yang terjangkau oleh cara penyampaian suatu produk ke konsumen.
3. Pilihan (assessments)

Pilihan saluran distribusi ini dapat berbeda-beda tergantung dari bagaimana caranya agar suatu produk dapat lebih cepat sampai ke konsumen.
4. Lokasi (place)

Faktor ini ditentukan terutama oleh tempat tinggal konsumen yang akan dijangkau oleh sesuatu produk dan juga tempat penyimpanan produk itu sendiri.
5. Transportasi

Transportasi perlu penanganan yang lebih baik karena akan menyangkut tidak saja cepat atau lambatnya sesuatu produk sampai ke konsumen, tetapi juga menyangkut pelayanan terhadap konsumen itu  sendiri,  dalam  praktek  perbankan  saluran  penyebaran  lokasi kantor bank untuk mendekatkan pada nasabah. Penempatan lokasi haruslah ditempat yang strategis, dekat pusat perdagangan, dekat fasilitas pemerintahan dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Apabila  cara  ini  kurang  menguntungkan  bisa  dengan  cara  lain, dengan  bank  keliling  atau  dengan  cara  antar  jemput  ke  tempat nasabah dominan. Sedangkan cara penyaluran produk yang efektif ke nasabah dengan cara zero-level channel.



2.1.3.4 Promosi

Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen.
Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pengukuran dalam pemasaran.Stanton(dalam Hendra Saputra, 2008:12) menyatakan “Promosi adalah sesuatu kegiatan memberitahukan (information), membujuk (persuation) dan mempengaruhi (influence)”.
Sedangkan Winardi(dalam Hendra Saputra, 2008:13) menyatakan “Promosi merupakan aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberikan informasi, membujuk  atau mengingatkan pihak-pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang- barang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya”.
Dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan pihak lain melakukan tindakan pembelian terhadap produk perusahaan. Agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat berhasil dengan baik, maka promosi tersebut harus direncanakan terlebih dahulu.
Jenis promosi atau promotional mix menurut William J. Stanton

(dalam Hendra Saputra, 2008:23) adalah kombinasi strategi yang paling


baik dari variabel-variabel periklanan, personal celling, dan alat promosi lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.  Definisi tersebut  tidak  menyebutkan secara  jelas  beberapa variabel promotion mix serta periklanan dan personal selling.
Menurut Kotler & Amstrong (2006:124) variabel-variabel yang ada di dalam Promotional Mix ada lima, yaitu :
a.  Periklanan (Advertising)

Segala biaya  yang  harus  dikeluarkan  sponsor  untuk  melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b.  Penjualan Personal (Personal Selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c.   Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d.  Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
e.  Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen


sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.
Pelaksanaan promosi menurut Basu Swasta Dh dan Irawan(dalam Hendra Saputra, 2008:26) akan melibatkan beberapa tahap, antara lain : a.   Menentukan Tujuan
Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi.Jika perusahaan menetapkan beberapa tujuan skaligus, maka hendaknya dibuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.
b.  Mengidentifikasi Pasar yang Dituju

Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan psikografis.Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama  periode  yang bersangkutan.
c.   Menyusun Anggaran

Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari manajer pemasaran.Anggaran digunakan untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.
d.  Memilih Berita

Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalam siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap


selanjutnya perusahaan lebih cenderung mengutamakan tema promosi yang bersifat persuasif.
e.  Menentukan Promotional Mix

Perusahaan  dapat  menggunakan  tema  berita  yang  berbeda-beda pada masing-masing kegiatan promosinya.Misalnya, hubungan masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap  perusahaan  diantara  para  pembeli.Periklanannya  dapat dititik beratkan untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya.
f. Memilih Media Mix

Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Untuk alternatife media secara umum dapat dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,brosur, selebaran) media elektronik (Televisi, radio) media luar ruang (baleho,poster, spanduk,balon raksasa) media lini bawah (pameran, direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran produk perusahaan.
g.  Mengukur Efektifitas

Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat promosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.
h.  Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi

Setelah dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada


promotional mix,media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Yang penting, perusahaan harus memperhatikan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang.



2.1.4 Volume Penjualan

Menurut   Abas   Kardaniata (dalam   R.M.   Kumaat,   2011:   28), mengatakan bahwa volume penjualan diartikan sebagai jumlah (kuantitas) produk hasil produksi perusahaan yang dikonsumsi oleh konsumen.Volume penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk mendorong agar konsumen melakukan pembelian.Dan tujuan dari volume penjualan ini adalah untuk memperkirakan  besarnya  keuntungan  yang  diterima  dengan  menjual produk  kepada  konsumen  serta  biaya  yang  sudah  dikeluarkan.Naik turunnya volume penjualan perusahaan dapat dilihat dari intensitas pembelian konsumen dan area perusahaan. Adapun indicator dari volume penjualan menurut Kotler (dalam R.M.Kumaat, 2011: 28), antara lain : Harga, Promosi, Kualitas, Saluran Distribusi, Produk. Berdasarkan indicator tersebut maka strategi bauran pemasaran  diperlukan dalam meningkatkan volume penjualan.


2.2. Tinjauan Empirik

Tabel 2.1

Tabel daftar penelitian terdahulu

No. Tahun Peneliti Judul Variabel Hasil









1.








2008







Hendra
Saputra Analisis
Pengaruh
Strategi Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi Oleh Konsumen Rumah Tangga di Kota Medan



Dependen: Volume Penjualan

Independen: Produk Harga Distribusi Promosi


Volume penjualan mempunyai hubungan positif dengan keempat variabel bauran pemasaran. Dimana variabel promosi memiliki pengaruh yang paling dominan.







2.






2012





Fahmi
Syamsuddin Analisis
Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap Volume Penjualan pada PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar

Dependen: Volume Penjualan

Independen: Produk Harga Distribusi Promosi
Volume penjualan mempunyai hubungan positif dengan keempat variabel bauran pemasaran. Dimana variabel promosi memiliki pengaruh yang paling dominan.






3.





2012




Ihram
Sulthan Analisis
Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Volume Penjualan pada PT. Proparindo Jasa Tama
Dependen: Volume penjualan

Independen: Produk Harga Distribusi Promosi Volume penjualan
mempunyai hubungan positif dengan keempat variabel bauran pemasaran. Dimana variabel promosi memiliki pengaruh yang paling dominan.


2.3 Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar berikut :



Gambar 2.2

Kerangka Pikir Penelitian




PT. Hadji Kalla Toyota Cabang Urip
Sumoharjo Makassar




Marketing Mix









Produk
(X1)

Harga
(X2)

Distribusi
(X3)

Promosi
(X4)







Volume Penjualan

(Y)




Dari kerangka pemikiran teoritis di atas menjelaskan bahwa tingkat volume   penjualan   mobil   Toyota   pada   PT.  Hadji   Kalla   Cabang   Urip Sumoharjo Makassar dipengaruhi oleh elemen-elemen bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi.


2.4 Hipotesis

Atas dasar kerangka pemikiran di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap volume penjualan mobil Toyota 
2. Diduga  variabel  produk  adalah  variabel  yang  berpengaruh  dominan terhadap volume penjualan mobil Toyota 



Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL TOYOTA"

Posting Komentar